Minggu, 09 Januari 2011

Diskusi Pantun

Teuku Asrul

PANTUN


  1. Pengertian pantun
Pantun adalah kalimat bersajak yang terdiri dari empat baris kalimat sebait. Dua baris pertama disebut dengan sampiran dan dua baris selanjutnya disebut dengan isi. Pantun salah satu karya sastra bersifat anonim artinya pantun menyembunyikan penciptanya, sehingga pantun dikatakan milik rakyat.

  1. Ciri – ciri pantun
    1. Terdiri dari empat baris dalam sebait
    2. Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris kedua disebut sebagai isi.
    3. Akhir baris pertama bersajak dengan pertengahan baris kedua dan akhir baris ketiga bersajak dengan pertengahan baris keempat.
    4. Pada umumnya persajakan akhir baris bersajak ab-ab.

Ciri – ciri pantun di atas bisa saja berubah dalam susunan sebuah pantun, karena karya sastra tidak bersifat sacral bisa saja suatu saat nanti berubah disebabkan oleh kreatifitasnya pengarang.

  1. Klasifikasi pantun
Dilihat dari segi pemakai pantun dapat dibagi kedalam tiga jenis.

    1. Pantun anak - anak
`           Pantun anak-anak adalah pantun yang digunakan di kalangan anak - anak.
                        Contoh :
                                                Taktuntong – taktuntong
                                                Boh jagong merapati
                                                Soe nyang cok ata lon
                                                Beupuntong jaroe aki

    1. Pantun pemuda
Pantun pemuda adalah sejenis pantun yang digunakan dikalangan pemuda.
Contoh :
                                                Pecah ombak di tanjung cina
                                                Menghempas pecah di tepian
                                                Biarlah makan dibagi dua
                                                Asal adik jangan tinggalkan

    1. Pantun tua
Pantun tua adalah pantun yang digunakan di kalangan orang tua yang berisikan nasehat, agama dan adat.
Contoh :
                        Bukon sayang lon kalon buweh
                        Puteh – puteh lam laot raya
                        Bukon sayang lon kalon wareh
                        Ok ka puteh seumahyang hana


Pertanyaan Dari Audien



Pertanyaan dari sari rahmah
  1. Sejak kapan pantun dikenal?
           

            Dijawab oleh Hidayatullah :

                        Pantun di Indonesia dikenal sejak awal permulaan adanya karya sastra. Masa populernya pantun kira-kira pada tahun 1920-an sampai tahun 1930. Pantun juga merupakan karya sastra paling tua yang digunakan masyarakat Indonesia sebelum masuknya kebudayaan asing, khususnya budaya Barat.

            Jawaban soal diatas ditambah oleh sugeng priono :

                        Dan pantun juga dianggap milik masyarakat / rakyat karena tidak diketahui syapa yang menciptakannya dan tidak diketahui siapa yang pertama sekali memperkenalkannya atau yang pertama sekali menciptakannya.


Pertanyaan dari icut
  1. jelaskan !
    1. Apakah pantun pernikahan itu bersifat sacral atau sudah ditentukan secara tetap / tidak berubah – ubah.
    2.  Apakah pantun dalam buku lupus termasuk kedalam pantun, jika itu pantun termasuk ke pantun apa?
Contoh pantun di dalam buku lupus :

            Kalau bulan terlihat terang
            Kodok pun ikut berdendang
            Kalau kamu mau kusayang
            Boleh gak pantatmu kutendang

Dijawab oleh Teuku Asrul :

Jawaban soal a :
Pantun dalam acara pernikahan itu bersifat berubah – ubah menurut syapa ahli dari pembaca pantun itu sendiri tidak ada satu ketentuan yang disahkan. Artinya dari pihak wanita dan pihak laki – laki telah memilih masing – masing satu orang untuk berpantun. Kadang – kadang mereka saling mempertahankan pantun mereka sehingga memakan waktu yang lama.

Jawaban soal b :
Setelah saya analisis dari ciri – ciri pantun itu sendiri pantun tersebut adalah dinyatakan sebagai pantun,karena lebih banyak ciri yang terlihat dari pantun tersebut. Ciri – ciri pantun tersebut bisa saja berubah  menurut perkembangan jaman dan kreatifnya yang menciptakannya, karena pantun itu sendiri tidak bersifat sacral dan bisa saja berubah – ubah tidak sama halnya dengan mantra. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar